Catatan Anak Sakit

Hal paling menantang saat punya bayi adalah ketika dia sakit. Dia jadi rewel, tidak bisa tidur, nafsu makan hilang, dan berat badan turun. Ya sama juga dengan orang dewasa. Saat sakit nggak selera makan, lemas, nggak bisa tidur dan maunya ditemani. Aku ingat bapakku itu kalau sakit merengek-rengek loh, panggil panggil mamakku terus, Maunya dipijitin dan ditemani. wkwkkww. 

Yang paling bikin kesal adalah ketika dia tidak mau makan pasca sakit. Repotnya minta ampun. Bolak balik masak tapi berakhir di tong sampah. 

Sebenarnya sakit bayi itu berulang di seputar batpil dan diare saja bisa disertai demam bisa juga tidak. B pertama kali mengalami sakit yang lumayan menyita energi adalah diare di akhir Desember lalu. Diarenya tidak terlalu parah sih, pup paling 2x sehari tapi dia terlihat mual, beberapa kali muntah setelah minum ASI. Tapi nafasu makannya lumayan lama membaik. Saat itu aku menduga dia tidak nafsu makan bukan karena diarenya tapi ada penyebab lain. Aku menonton, membaca banyak sumber mengenai GTM, jadi impulisf coba resep ini itu, tapi berujung kecewa. Andai kejadian itu berulang maka yang perlu kulakukan adalah membawa B ke dokter untuk memastikan apakah perutnya bermasalah. Jika memang ada masalah maka aku tidak perlu masak macam-macam karena memang wajar nafsu makan hilang. Jadi aku fokus saja memberinya ASI, memberinya makanan yang bisa diterima seperti pisang barangan. Jika kesehatannya sudah membaik barulah aku menyiapkan menu ini itu. 

Aku membaca satu artikel bagus mengenai mual. Mual itu reaksi alami tubuh untuk menghalangi zat berbahaya masuk ke tubuh. Pada saat dia mual sebaiknya diberi makanan yang mudah dicerna, makanan berlemak tidak disarankan. Lebih baik karbohidrat seperti bubur nasi. Aku mencoba ini ke B saat dia menolak makan dengan menu lengkap. Kutawarkan bubur saja ternyata lumayan bisa diterima. Diare ini juga tidak bisa serta merta sembuh. Beberapa hari terlihat sudah membaik tapi bisa saja berulang lagi. Virus influensa pun bisa menyebabkan diare. Kata dokter perut kembungpun bisa membuat pup encer. 

Baru-baru ini B demam tinggi sampai 39,7 delcel tapi kembali normal dalam 24 jam. Kukira dia terkena flu jadi aku sudah cukup tenang walaupun selera makannya belum pulih. Dua hari kemudian terlihat bintik-binitk merah di wajahnya, keesokan harinya di dada dan perut dan seluruh tubuh. Ketika bintik-bintik merah sudah menutupi tubuhnya dia terlihat tidak nyaman. Sebentar-sebentar menangis dan tidak bisa tidur lelap. Ada dua hari aku tidur tak menentu karena B terbangun lalu menangias. B bukan tipe anak yang menangis begitu bangun tidur tapi ketika sakit itu dia langsung menangis begitu bangun. Sangat melelahkan. Belum lagi aku dilanda kekuatiran terhadap berat badannya. Ada rasa bersalah juga kok anak bisa sampai sakit dst. Hari-hari terasa berat, jadi mudah konflik dengan suami dan aku sering menangis. 

Catatan untuku adalah harus ingat untuk atur ekspektasi ketika anak sakit. wajar kalau dia rewel dan nggak nafsu makan. Fokus saja pada apa yang bisa membuat dia nyaman agar bisa istirahat. tidak ada obat yang paling manjur selain mendapat perhatian yang hangat dari ibunya. Tidak obat mujarab yang bisa menyembuhkan penyakit apapun dalam sekejap, Semua butuh proses. 

Untuk demam menurutku aku sudah oke untuk memantau dulu, memastikan bahwa demamnya karena infeksi biasa saja. Selagi dia masih mau minum dan tidur ya dipantau saja selama tiga hari. Jika demam berlanjut baru dicek. Makanan tidak perlu banyak secukupnya saja kalau mau, kalau tidak mau tidak usah dipaksa. 

Persoalan demam ini bisa muncul lagi tapi tidak apa asalkan dia mendapat asupan cairan. Perlu dibawa ke IGD jika anak lemas dan hilang kesadaran. 

Aku perlu membuat catatan ini karena sudah dua kali panik ketika anak demam berulang. Aku takut kena infeksi serius seperti malaria dan demam berdarah. Ternyata tidak. Selagi bisa drawat sendiri di rumah lebih baik. 

Punya bayi harus meyiapkan diri untuk menghadapi hal-hal begini. 



Comments

Popular posts from this blog

Belajar Akademis ala Charlotte Mason