The Hill Hotel and Resort Sibolangit Wisata Alam di Dekat Medan

Delapan tahun yang lalu, kala itu kami masih pacaran dan juga pengacara (pengangguran banyak acara :P), bersama beberapa teman mengunjungi Hill Park Sibolangit. Disitulah aku naik roller coaster untuk pertama kalinya dan langsung tobat, tidak akan naik yang begituan lagi. Hahaha
Bagi yang pernah bepergian ke Brastagi pasti taulah Hill Park ini ya, karena lokasinya persis di pinggir jalan. Ternyata ada juga The Hill Hotel and Resort yang berada tidak jauh dari Hill Park. Tempat ini bukan cuma untuk nginap tapi ada banyak fasilitas yang bisa dinikmati.
Dari pinggir jalan tidak terlihat gimana-gimana sih, cuma ada plang penanda. Tapi begitu masuk, Wow!! 

Di Bamboo Forest
Setibanya di hotel kami istirahat sebentar. Oh iya, kamarnya persis bersebelahan dengan hutan yang ada sungainya. Jadi, begitu membuka pintu kaca kamar langsung terdengar suara aliran sungai. Nah, kan enak itu leyeh-leyeh ditemani suara aliran sungai. Tapi karena kami nginap cuma semalam sedangkan banyak fasilitas resort ini yang mau dieksplor, ya leyeh-leyehnya diskip aja. Hehehe




Ini dia awal petualangan kami. Treking di Bamboo Forest. Pohon bambunya besar-besar, berumpun-rumpun dan tinggi. Mungkin karena masa kecilku di kampung dan sering main di hutan, jalan disini sungguh amat menyenangkan. Aduhh!! Apalah bahasaku ini. Hahaha. Pokoknya senang kali kurasa, bah :P. Jalur trekingnya bagus dan lebar, ada nyamuk repellentnya so bebas nyamuk ya. 


Ada sungai juga disini. Kayaknya sih satu aliran dengan yang di sebelah kamar hotel. Airnya jernih dan berbatu-batu. Kalau ga bawa bayi, kami pasti sudah nyemplung ke dalam. Namanya juga orang kampung ya, kalau lihat sungai pasti pengen mandi. Hihihi.

Setelah jembatan ini ada dua jalur. Lewat manapun sebenarnya bisa mengakses semua area. Kami ambil ke arah kanan, ternyata langsung ke bagian belakang Swan Lake.

Angsanya lucuuuu
Swan Lake

Jadi di Swan Lake ini ada beberapa gazebo yang dilengkapi tempat duduk. Tidak perlu bayar kalau hanya mau duduk-duduk. Makan di sini juga boleh tapi minimal order 300rb. Di sudut danau kecil ini sengaja ditaruh semangkok konsentrat agar ikan-ikannya berkerumun disitu.



Flamingo 
Lanjut berjalan sedikit, kami bertemu dengan sekumpulan Flamingo cantik. Kami lumayan lama disini, melihat burung-burung ini dengan takjub. Kaki yang kurus panjang begitu sanggup menopang tubuhnya yang besar, terkadang pakai satu kaki lagi berdirinya. Kalau kata bapak Etha sih itu tubuhnya ringan, tebalan bulu.
Kolam Flamingo ini persis berada di pinggir jalan masuk ke resort, jadi akan terlihat kala memasuki resort.

Perjalanan kami terus berlanjut mengamati hewan-hewan yang ada disana. Ini masih berlanjut sampai keesokan harinya. Lebih banyak sih burung. Tampaknya pemilik resort ini lebih menyukai hewan-hewan dari kelas Aves, mungkin karena indah atau lebih mudah di rawat, entahlah. Yang pasti kami selalu bisa menikmati menghabiskan waktu di alam terbuka apalagi sambil bercengkrama dengan ciptaan Tuhan yang indah ini. Aku dan Etha sebenarnya lebih banyak melihat dari jauh, yang suka menggoda burung-burung ini tentu saja Bapak Etha, pecinta hewan garis keras :P.

Black Swan

Seperti yang kuceritakan di atas, ada Swan Lake, isinya angsa putih. Ternyata ada juga danau lain dengan angsa hitamnya. Danau ini cukup luas ya.Ikan-ikannya besar. Di salah satu tepinya ditaruh wadah tempat konsentrat, supaya angsa dan ikan-ikan berkumpul disitu. Jadi ada bentuk kerja sama yang kami amati anatara angsa dan ikan-ikan ini. Setelah angsa mengambil makanan, dia mencelupkan paruhnya ke air, otomatis makanan yang diparuhnya menyebar di air dan ikan-ikanpun dapat makanan.

Parrot Paradise

Bapak Etha lagi menggoda burung hahha

Namanya juga Parrot Paradise, isinya pasti bermacam-macam Parrot. Warnanya cantik-cantik. Ada yang polos dua warna gitu, ada juga yang kombinasi macam-macam warna. Designer-designer itu mungkin banyak dapat inspirasi dari mengamati burung ya. Bapak Etha betah lama-lama di area sini, jadi burung-burung itu diajak ngomong sambil dicolek-colek terus membiarkan tangannya dipatuk-patuk sama burung itu.

Alpaca dan Llama
Ada juga hewan unik yang baru pernah kami temui di sini. Alpaca dan Llama. Alpaca yang putih pendek itu. Bulunya tebal seperti domba. Sedangkan Llama yang coklat dan putih-coklat itu. Lucu dan jinak. Etha dan bapaknya mencabuti rumput-rumput di sekitar kandang dan ngasi langsung ke mereka, cuma Llama ini yang mau memakan. Mungkin Alpacanya masih kenyang ya.

Kanguru wana putih, macam-macam bebek, kuda miniatur (mirip kuda poni tapi bukan), kura-kura, merak, ikan koi yang besar-besar juga ada di tempat ini.

Jadi resort ini menyediakan fasilitas alam terbuka yang masih sangat asri ya beserta hewan-hewan (banyakan burung) yang bisa bisa diamati dari dekat. Walaupun tetap di kandang tapi kandangnya bukan yang tinggi-tinggi dan tertutup gitu. Ada juga sih beberapa burung mahal yang di kandang kaca, jadi bapak Etha ga bisa colek-colek. :P.

Di sini aku banyak melihat tumbuhan-tumbuhan yang dulu sering kutemui di kampung. Seperti pohon yang buahnya bulat-bulat kecil, buahnya sering kami buat sebagai peluru tembakan mainan dari bambu. Terus ada juga tanaman pekerangan yang buahnya berenteng kecil warna kuning, ini kalau getahnya kena baju susah hilang. Dulu sering kami buat untuk lempar-lemparan. Pokoknya jalan-jalan disini membangkitkan memori masa kecilku.

Untuk sarapannya sangat bervariasi ya, waktu itu ada lontong medan komplit, mi balap (ada stand khusus, dimasak by order), pisang goreng, kue-kue basah, lupis dan cenil, corn flakes, buah potong dll. Lokasi sarapannya persis di sebelah kolam renang. Jadi habis sarapan bisa langung berenang, atau habis berenang langsung sarapan atau sambil berenang sarapan, boleh juga. Hahaha. 

Siangnya kami checkout dan lanjut ke Hill Park. Sayangnya waktu makan siang di Garuda Hill Park, hujan turun sekitar 1,5 jam. Padahal udah semangat mau main. Sempat ingin balik saja ke Medan karena pesimis akan cerah lagi. Karena sudah terlanjur janji mau main kesini, tiket juga sudah dibeli ya sudah, gerimis-gerimis kecil pun diterjang. Aku dan Abe lebih banyak duduk berteduh, takut juga sama si baby kena-kena gerimis kan. Di Hill Park ini kami ga lama karena sudah keburu sore.

Cukup puaslah menghabiskan weekend di The Hill Hotel dan Resort ini. Memberikan sensasi yang berbeda kepada lima indra, kulit merasakan sejuknya udara pegunungan, mata dimanjakan dengan pepohonan dan hewan yang indah, telinga menikmati irama alam lewat aliran sungai dan kicauan burung, hidung membaui kesegaran tanaman dan lidah tentu saja menikmati makanan yang ada disana. Pada akhirnya tentu saja menyegarkan pikiran dan menenangkan hati yang berujung pada rasa syukur yang meluap-luap kepada Pencipta atas kesempatan untuk hidup bersama orang-orang terkasih di dunia yang indah ini.


"Look deep into nature, and then you will understand better" (Albert Einstein).

PS : Harga per kamarnya terusan dengan tiket Hill Park katanya sih sejutaan gitu. Berhubung ini ada sponsornya jadi masalah pembayaran bukan urusanku. Hahhaha.



Comments

  1. Ka foto2 disini bayar ga ya? Terutama pake kamera dslr atau kamera profesional lainnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Belajar Akademis ala Charlotte Mason