Posts

Showing posts from February, 2017

Seminggu di Bali Sungguh Aku Ingin Kembali Part IV (Pantai Green Bowl & Pantai Pandawa)

Image
Setengah tidur, setengah bangun aku mendengar bapak Etha bicara. "Besok kita ke Pantai Green Bowl aja ya. Tempatnya masih sepi. Cuma agak jauh turun ke bawah, 300 anak tangga". "Oke", jawabku enteng, lalu tertidur pulas. Setelah sarapan di hotel kami pun berangkat. Karena tujuannnya main di pantai, jadi engga pakai mandi. Pantai Green Bowl berada searah dengan GWK, yaitu daerah Kuta Selatan. Setelah melewati Universitas Udayana, Green Bowl belok kiri sedangkan ke GWK belok ke kanan. Jalan menuju pantai ini cenderung sepi seperti hendak memasuki kawasan hutan. Saya sempat melihat patung GWK yang sedang dalam pembangunan itu dari jalan yang kami lintasi. Akses keluar-masuk proyek sepertinya dari jalan ini.

Seminggu di Bali Sungguh Aku Ingin Kembali Part III (Pura Tanah Lot & Pura Taman Ayun)

Image
Tidak seperti dua hari sebelumnya, kali ini perjalanan kami ditemani terik matahari yang luar biasa panas. Oh iya, selama di Bali, kami kemana-mana menggunakan motor. Walau terik tapi semangat untuk berpetualang tak boleh surut. Dengan mantap kami berangkat ke Pura Tanah Lot.

Seminggu di Bali Sungguh Aku Ingin Kembali Part II (Sanur, DMZ dan Kuta)

Image
Pagi bagiku biasanya bangun, saat teduh, cepat-cepat memasak untuk bekal makan siang bapak Etha, membuat jus dan buah potong untuk sarapan. Kalau Etha bangun sebelum ini semua beres, maka pekerjaan ini akan diwarnai suara riuh rengekan minta nenen, tang ting tung suara panci yang dimainin, ganti celana yang dipipisin, dan seterusnya dan seterusnya. Hehehehe.

Seminggu di Bali Sungguh Aku Ingin Kembali Part I (Monumen Bom Bali, GWK & Uluwatu)

Image
Mentari belum lagi bangun dari tidurnya, kami sudah bergegas menuju bandara dengan mobil travel seharga 120rb. Ini jauh lebih hemat dibandingkan taksi biru ataupun mobil online. Karena belum sarapan dari rumah, kamipun memanfaatkan fasilitas kartu kredit untuk nongkrong cantik sambil makan-makan. Nah, nongkrong cantik ini hanyalah angan-angan belaka. Persis di sebelah lounge tempat kami sarapan ada playground yang menggoda si bocah cilik kami. Baru saja mulai makan, dia sudah teriak-teriak "luncuran, luncuran, luncuran". Jadilah makan ala kadarnya dan selanjutnya jadi bodyguard cantik di playground sampai waktu boarding tiba.

Jepang yang Unik Impian Para Pelancong

Image
Rumah-rumah bersih, besar, berhalaman luas dengan tembok yang tinggi berbaris rapi di pinggir jalan aspal yang lebar. Ada pula gedung sekolah yang bersih dan besar dengan lapangan bermain yang luas. Toko dan pasar juga tertata rapi dan bersih. Rapi dan bersih, demikianlah gambaran Jepang yang tersaji dalam serial kartun favoritku semasa kecil. Aku membayangkan pastilah menyenangkan tinggal di negeri matahari terbit tersebut. Betapa aku terkesima karena keadaan di Jepang sangat jauh berbeda dengan kondisi di sekitarku. Seiring bertambahnya usia, aku semakin banyak membaca dan melihat tentang Jepang. Aku semakin tertarik bahkan bermimpi berkunjung kesana kelak. Salah satu dari banyak hal yang kusukai adalah karakter orang Jepang. Pekerja keras, tepat waktu, menjaga kebersihan, sopan, mendahulukan kepentingan orang lain, teratur, detail dan sebagainya. Maka, tidak heran jika metode penataan wilayah kerja 5S dikenal dan diterapkan oleh banyak negara di dunia ini. Karakter inilah te