Tim Ikan Bawal

Hari minggu sore yang lalu dalam perjalan pulang dari gereja ke rumah, suamiku tiba-tiba bilang, "aku mau nunjukin sesuatu". Ehm, apa yang gerangan? Diapun memutar arah dari jalan yang biasa kami lewati. Di perjalanan dia menunjuk sebuah ruko bertuliskan Raja Kepiting di seberang jalan.
Langsung otakku mencerna bahwa itu adalah rumah makan seafood. Aku langsung bad mood, ngapain makan di rumah makan seafood, pasti mahal. Lagi pula masih ada sisa sop tuna yang aku masak siangnya. Tapi karna menghargai suami ya aku tetap setuju untuk mampir. Sesampainya di sana ternyata oh ternyata itu adalah tempat jualan aneka ikan laut, udang dan kepiting segar. Aku langsung senang melihat ikan kakap, tenggiri, bawal, gembung, udang yang besar-besar dll. Sebenarnya aku sudah belanja dapur untuk seminggu ke depan hari sabtunya tapi karna sudah mampit ya dibeli saja. Akhirnya pilihan jatuh pada ikan bawal yang tidak terlalu besar. Setengah kilo dapat tiga ekor (harganya lupa..hehehee). Itulah cerita di balik bawal tiba di rumah kami.

Seperti biasa setiap malam, aku selalu merencanakan akan masak apa keesokan harinya. Selasa malam yang lalu aku teringat pada tiga ekor bawal nan cantik yang ada di freezer. Niatnya mau buat ikan bakar, tapi setelah cari-cari di google tentang cara buat ikan bakar dengan kompor gas ternyata aku harus punya alat tambahan. Yah, si bawalpun tidak jadi terbakar. Aku melanjutkan pencarian ke gudang resep sajian sedap dan webnya Mba Endang, tapi tidak ketemu resep yang klik di hati. Akhirnya ketik di mesin google yang setia membantu "resep bawal ncc" lalu muncullah blog Chinese Food Week. Akhirnya pencarianku berakhir. Si bawal akhirnya dimasak tim. Sehat, hemat minyak dan masakanku jadi bervariasi tidak melulu ikan goreng sambal tomat. Rasanya? Suamiku bilang kurang garam..ciahhh!!

No better food outside there, it's in your kitchen, your homemade!

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Akademis ala Charlotte Mason