Agar Sukes Menyusui ala Mamak Etha

Ketika hamil anak pertama, aku sudah bertekad bahwa kelak aku akan menyusui anakku. Ya udah baca sih bahwa ASI adalah makanan pertama bayi yang terbaik, imunitasnya bakalan bagus, terbentuk bonding yg kuat antara ibu & anak ,dsb. Tapi bukan itu yang utama membuatku bertekad utk menyusui.
Supaya hemat! Sesederhana itu. Kala itu aku memang sudah berniat untuk berhenti bekerja setelah melahirkan. Hanya mengandalkan gaji suami, jika ditambah belanja susu pasti memberatkan.
Beruntung aku punya teman yang baik hati yang sudah terlebih dahulu melahirkan. Aku dibagikan file-file seputar menyusui dari AIMI. Semua file itu kubaca. Bahkan ada beberapa yg kubaca berulang-ulang. Semasa hamil waktu juga banyak kuhabiskan bergoogling ria, ya topiknya tidak jauh-jauh seputar kehamilan, melahirkan dan menyusui.

Sumber : beranisehat.com

Beruntungnya lagi bisa melahirkan di rumah sakit yg pro-ASI. Melakukan IMD, rooming-in atau rawat gabung, didampingi oleh suster-suster yang ramah supaya posisi menyusui benar. Setiap kali mereka masuk ke ruangan selalu ditanya apa sudah keluar asi atau belum dan selalu dicereweti kalau malas menyusui. Jadi klop lah, pengetahuan sudah ada, tenaga medis mendampingi utk prakteknya dan keluarga tentu saja sangat mendukung. Aku menyusui anak pertama dari lahir sampai 2 tahun 4 bulan dan saat ini sedang menyusui anak kedua yang sebentar lagi genap 4 bulan. Aku sudah menikmati betapa ASI itu bukan hanya murah tapi juga mujarab bagiku dan anak-anakku.

Pengetahuan dan pendampingan. Dua hal ini menurutku kunci agar sukses menyusui. Pengetahuan tidaklah cukup karena mempraktekan tidak lah semudah berteori. Namun dengan bekal pengetahuan yang memadai, pendampingan tentu akan lebih mudah.

Tulisan-tulisan seputar menyusui dapat dengan mudah ditemukan. Cukup dengan mengetik "tips menyusui" di mesin pencari maka berlembar-lembar informasi tersedia untuk dilahap. Ada juga forum online dimana kita bisa menyimak pengalaman ibu-ibu lain seputar menyusui dan tentu saja bisa tanya jawab sebebas-bebasnya. Aku banyak terbantu kala itu lewat forum the urban mama. Setelah melahirkan malah aku baru tahu kalau ada Fanpage AIMI. Saranku bagi teman-teman pengantin baru, walau belum hamil, followlah fanpage ini. Bila perlu turn on kan notifikasinya biar bisa mengikuti setiap postingannya. Sumber lain yang banyak membantuku adalah postingan ibu  FB Monika seorang konselor laktasi yang sering membagikan tulisan-tulisan seputar menyusui. Beliau juga sudah menulis buku "Buku Pintar ASI dan Menyusui". Membaca buku tentang menyusui sebelum atau di masa kehamilan pasti sangat membantu.

Lalu bagaimana untuk mendapat pendampingan yang baik di masa-masa awal menyusui? Yang pertama tentu saja memastikan suami juga memiliki semangat ASI dan pengetahuan seputar menyusui. Sebaiknya sama-sama belajar sebelum si kecil lahir. Melahirkan itu proses yang melelahkan dan menyakitkan secara fisik, belum lagi emosi yang cenderung tidak stabil. Padahal ASI lancar jika si ibu selalu menyusui bayinya dalam kondisi rileks dan bahagia. Maka dukungan dari suami sangat dibutuhkan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan positif bagi si Ibu.

Sumber : Pixabay

Seperti pengalamanku, aku sangat terbantu oleh rumah sakit tempat aku melahirkan. Sayangnya tidak semua rumah sakit atau klinik yang melakukan IMD, rawat gabung dan rajin memotivasi pasiennya supaya semangat menyusui. Jika memungkinkan, survey dulu ke beberapa rumah sakit. Minta supaya dilakukan IMD dan rawat gabung. Rawat gabung atau ibu seruangan dengan bayinya sangat menolong agar bisa menyusui kapanpun. Rumah sakit tempatku melahiran anak kedua sebenarnya tidak menerapkan rawat gabung tapi aku meminta agar bayiku seruangan denganku. Boleh-boleh saja tapi tugas mengganti popok dikerjakan sendiri. Di awal-awal menyusui sangat wajar ada beberapa kesulitan. Nah, jangan segan-segan untuk bertanya kepada suster-susternya atau jika ada langsung konsultasi dengan konselor laktasi. Seharusnya setiap perawat di bagian persalinan sudah dibekali pengetahuan untuk mendampingi ibu menyusui. Kalaupun tidak ada perawat yang bisa membantu, cari dukungan teman yang sudah punya pengalaman.

Jadi agar sukses menyusui perlu persiapan jauh sebelum melahirkan ya. Perkaya diri dengan pengetahuan dan tularkan semangat ASI ke orang-orang terdekat, carilah rumah sakit dan teman-teman yang bisa membantu.

Selamat MengASI yang terbaik untuk si kecil.



















Comments

Popular posts from this blog

Belajar Akademis ala Charlotte Mason