Berjalan Bersama Allah

Di ibadah minggu kemarin, khotbah di sampaikan oleh salah satu pengkhotbah favorit saya; Bapak A.P. Tambunan. Beliau selalu menuturkan kotbahnya dengan tenang, datar dan humor hanya sesekali itupun sering garing :p. Yang saya suka dari beliau adalah isi kotbahnya selalu padat. Penjelasan latar belakang nats dan korelasinya dengan kehidupan sehari-hari selalu disampaikan dengan jelas.

Oke, tulisan ini bukan untuk membahas beliau tapi isi kotbah beliau seperti judulnya "Berjalan Bersama Allah". Nats kotbah diambil dari Kejadian 32:22-32' "Pergumulan Yakub dengan Allah".

Bagian Firman ini sudah sangat akrab bagi saya, dulu ketika masih mengajar di Sekolah Minggu saya pernah menyampaikan cerita ini ke anak-anak. Namun tidak serta merta saya paham apa sebenarnya maksud dari cerita ini. Bahkan saya bingung. Lha, terus dulu yang disampaikan ke anak-anak apa? Nah, dulu itu ngajarnya pakai buku panduan jadi isi ajarannya tinggal mengikuti apa yang tertulis dibuku. Alhasil cepat lupa karena orientasinya hanya menyampaikan bukan mempelajari :p. 

Bagian yang membingungkan adalah pada ayat 30; ..."Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!" Padahal di cerita sebelumnya Yakub bergulat dengan seorang laki-laki. Jadi laki-laki tersebut adalah Allah?? Bagaimana mungkin??

Setelah menceritakan secara singkat kisah Yakub mulai dari Yakub berseteru dengan Esau karena hak kesulungan hingga Yakub berbaikan kembali dengan Esau, pengkhotbah selanjutnya masuk ke makna nats tersebut. Maknanya yaitu Allah dekat dengan kita, Dia selalu bersama-sama dengan kita, mengerti semua pergumulan kita dan akan memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Allah hanya sejauh doa. 

Selanjutnya beliau menceritakan pengalamannya sendiri yang cukup misterius. Pernah dulu ketika beliau ke Jakarta untuk mengurus kepindahan PNS sang istri dari Jawa ke Medan. Karena kepindahan tersebut antar provinsi maka surat pindah harus langsung diajukan ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tentu ini merupakan pergumulan bagi beliau karena tidak mengerti tentang Jakarta sedikitpun. Beliau berangkat dengan mempersiapkan berkas dan doa tentunya. Ternyata ada seorang bapak dengan sukarela menawarkan bantuan untuk mununjukan jalan. Pak AP menurut saja mengikuti bapak tersebut dengan berjalan kaki setelah turun dari angkot tanp bertanya sedikitpun. Hingga akhirnya sampai di Kementrian P & K. Bapak tersebut juga langsung memberikan berkas ke petugas. Pak AP mengira bapak tersebut adalah pegawai kementrian tersebut, namun ketika keesokan harinya beliau menanyakan di mana ruangan si bapak kepada petugas yang memproses berkas Pak AP, dikatakan bapak tersebut bukanlah pegawai kantor tersebut. Wah, siapa gerangan dia ya? 

Siapa dia tentu bukan hal yang utama. Namun, Pak AP memahami bahwa kehadiran bapak yang misterius tersebut adalah perwujudan penyertaan dan pertolongan Allah terhadap pergumulannya. Yakub secara misterius bertemu dengan seorang laki-laki dan dia bergulat hingga pagi dengan laki-laki tersebut. Ternyata pertemuan tersebut adalah perwujudan penyertaan dan pertolongan Allah atas pergumulannya. Dia bergumul dengan ketakutan hendak bertemu dengan Esau. Namun setelah malam itu, Yakub diubahkan oleh Allah. Ada kekuatan dan keberanian untuk bertemu dengan Esau bahkan mereka berbaikan sebagai saudara kandung.

Allah akan selalu menyediakan pertolongan kepada kita. Ada beberapa yang mengalami pertolongan secara misterius dan ajaib, seperti Yakub, Pak AP Tambunan dan beberapa kisah yang pernah saya dengar dari teman-teman. Secara ajaib dan kurang masuk akal Allah bisa saja hadir menunjukan pertolongannya. Namun, Allah juga hadir dalam setiap keseharian kita yang biasa. Pertolongan dari keluarga, teman, bahkan orang lain yang tidak kita kenal. Terluput dari hujan deras, cukup kebutuhan sehari-hari, kesehatan, akal sehat, buku-buka bacaan, dan seterusnya. Setiap rinci kehidupan kita adalah wujud peyertaan dan pertolongan Allah. Lalu adakah yang perlu dikwatirkan dalam hidup ini? Bukankah Allah ada dan dekat dengan kita? Dia hanya sejauh doa.

Selamat berjalan dengan Allah dan Berdoalah senantiasa!
 

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Akademis ala Charlotte Mason