Atensi, Fokus dan Konsentrasi

Pelajaran sebelumnya menekankan pentingnya habit of attention untuk mengantar kita mewujudkan apa yang kita inginkan dalam hidup ini. 

Mendengar habit of attention maka muncul arti yang umum dipahami yakni fokus, konsentrasi dan penuh atensi. Ternyata ketiganya punya arti yang berbeda. Ibarat sebuah panggung yang ada lampu sorotnya, maka atensi adalah lampu sorot, yang disorot oleh lampu tersebut adalah fokus dan proses agar lampu tetap mengarah pada objek disebut konsentrasi. 

Ketika kita mengarahkan pandangan ke suatu objek dan mengerahkan atensi ke objek tersebut maka kita tidak akan bisa mengamati objek yang lain. Jika pikiran kita arahkan untuk memikirkan masa lalu maka kita akan sulit memikirkan masa depan. Artinya, kita tidak bisa memikirkan banyak hal di satu waktu, mengarahkan fokus ke banyak hal di waktu yang sama. Sama seperti lampu sorot yang hanya bisa menyorot ke satu arah, begitu juga atensi kita sangat terbatas.

Pada saat atensi kita terarah hanya ke satu titik maka energi dan waktu kita akan tercurah sepenuhnya ke titik tersebut. Kita menjadi larut ke dalam pekerjaan kita, tidak terasa waktu berlalu sangat cepat, dan hasil pekerjaan menjadi maksimal. 

Namun kita tidak bisa selalu berada dalam kondisi seperti itu karena lemahnya kemampuan untuk mengerahkan atensi ke satu titik terutama ketika ada distraksi. Distraksi adalah segala sesuatu yang menjauhkan kita dari tujuan sedangkan traksi adalah hal-hal yang membawa kita sampai ke tujuan. Agar dapat membedakan apa-apa saja yang menjadi distraksi perlu lebih dulu menetapkan apa tujuan kita. Setelah tahu apa tujuan maka kita akan bisa memilah mana traksi dan mana distraksi. 

Contohnya kita punya tujuan mencuci piring. Ketika berjalan ke dapur ada bunyi notifikasi hape, lalu kita mengecek hape sebentar. Ternyata percakapan terus berlanjut hingga akhirnya tujuan mencuci piring tidak terwujud. Dalam hal ini hape menjadi distraksi. Tapi hape tidak selamanya menjadi distraksi jika memang kita punya tujuan lewat hape tersebut. Misalnya, kita akan memesan makanan lewat aplikasi di hape. Maka hape di sini berperan sebagai traksi. 

Maka, perlu menentapkan tujuan untuk setiap tindakan. Sebelum melakukan sesuatu, tujuan tersebut bila perlu diikrarkan secara lisan agar semakin kuat atensi kita mengerjakannya.  

Jika tidak betul-betul dipikirkan tujuan yang hendak dicapai dari setiap waktu yang bergulir maka hidup ini ibarat air yang mengalir. Aliran air hanya mengikuti tempat yang lebih rendah dan tidak peduli akan bermuara ke mana. Hidup yang dibiarkan mengalir saja bisa berakhir di tempat yang salah. 

Narasi materi pelatihan Habit of Attention oleh Ellen Kristi Hari-2. 


Comments

Popular posts from this blog

Belajar Akademis ala Charlotte Mason