Melatihkan Habit of Atention Pada Anak Usia Akademis

Anak-anak usia dini yang diberi ruang untuk memilih sendiri kegiatannya dan tidak banyak dicampuri oleh orangtua akan terlatih menentukan apa yang dia mau dan fokus menggarap hingga maunya itu tercapai. 

Namun memasuki usia akademis, seorang anak tidak bisa hanya sekadar fokus terhadap apa yang dia minati. Dia juga harus mampu mengerahkan atensinya menyelesaikan tanggung jawab meskipun itu tidak ia sukai. 

Meskipun di usia dini anak diberi kebebasan bereskplorasi, dia juga harus dilatih untuk tunduk pada aturan yang dibuat berdasarkan prinsip. Kebiasaan taat dan kebiasaan fokus musti dilatih beriringan sehingga ketika memasuki usia akademis anak terbiasa taat pada kewajiban yang diberikan kepadannya. 

Tapi mengarahkan atensi untuk hal yang tidak diminati itu tidak mudah, anak harus dilatih perlahan-lahan. Hal utama yang harus diingat adalah rentang atensi anak masih pendek. Ahli menyebutkan untuk anak usia SD rentang atensinya paling lama 10-15 menit. CM juga menyarankan sesi akademis anak berusia di bawah 8 tahun tidak boleh lebih dari 20 menit per sesi. Short Lesson adalah salah satu kunci agar anak terlatih fokus dalam sesi akademis. 

Kita akan mudah fokus terhadap hal-hal yang kita minati. Secara kodrat kita menyukai cerita. Begitupun anak-anak. Jika menit-menit pembelajaran hanya diisi dengan ceramah moral, penjabaran fakta-fakta tanpa kisah yang menggugah, anak niscaya akan lekas bosan karena mereka tidak meminatinya. Bahan pelajaran harus menggunakan buku yang naratif dan bahasanya sastrawi. 

Setelah anak selesai menggarap sesi akademisnya yang mana ini diharapkan sudah selesai sebelum makan siang, Maka dari siang ke malam anak diberi kebebasan mengerjakan apa yang dia mau. Tidak perlu menjejali anak dengan PR dan macam-macam les karena itu hanya akan memperlemah kemampuan fokusnya. 

Biasakan memberi perintah sekali saja dengan terlebih dahulu memastikan anak-anak sudah siap mendengar. Ini sangat penting melatih kebiasaan fokus. Jika orangtua terbiasa mengulang-ulang perintah maka anak akan terbiasa mengabaikan dan tidak memperhatikan perintah. 

Tentu saja proses ini tidak mudah dan tidak bisa instan. Sebagai terapis, guru maupun orangtua harus rajin mendiagnosa penyebab masalah anak yang tidak mengalami kemajuan dalam bidang akademis. 

Aku sempat merasa galau melihat anakku yang sepertinya sulit fokus ketika sesi akadmeis. Padahal aku sudah membatasi screen time, rutin membacakan buku dan melakukan masterly inactivity sejak dini. Dari materi hari ini aku menyadari ya memang tidak ujug-ujug anak langsung bisa fokus menjalani sesi akademis karena itu bukan agenda dia dan dia belum meminatinya. Untuk pelajaran matematika dia dengan mudah diminta fokus mengerjakan soal tapi ketika diminta narasi dia hanya mau dibacakan satu paragraf dan itupun hanya satu kali saja. Tapi kalau dibacakan buku saja tanpa ada tuntutan narasi dia dengan senang hati menyimak bahkan minta tambah lagi dengan catatan bukunya dia suka. Tidak semua buku di levelnya dia minati. Sampai sekarang dia belum bisa menikmati serial Laura Inggals. 

Jadi persoalannya terletak pada narasi ini. Dia merasa terbebani jika diminta narasi. Di awal term 2 ini kukira dia bakalan mau menarasikan teks yang lebih panjang karena di akhir term 1 yang lalu dia sudah mau dua paragraf. Sekarang kami balik lagi menarasikan 1 paragraf. 

Untuk anak yang menjalani sesi akademis di sekolah kupikir orangtua tetap bisa melatihkan HoA di rumah. Ketika anak mengerjakan PR, orangtua mendampingi dan menerapkan short lesson sesuai dengan rentang atensi anak. Misalnya anak punya PR matematika 10 soal. Anak hanya mampu fokus selama 10 menit maka PR tersebut dicicil mengerjakkannya. 

Oh iya, aku juga perlu berubah dalam memberi perintah termasuk ketika menjelaskan soal matematika. Sesi akadmeis hari ini sudah kuterapkan sekali perintah dengan meminta dia menyiapkan diri, setelah itu kuminta dia menarasikan lagi perintahnya. Ternyata dia paham dan langsung bisa mengerjakan soal matematika tanpa aku harus mengulang-ulang pertanyaannya. 

Narasi Materi Pelatihan Habit of Attention Hari-8 oleh Ellen Kristi.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Akademis ala Charlotte Mason