Mengapa Kita Mudah Terdistraksi?

Kemapuan mengerahkan atensi pada setiap hal yang kita lakukan akan mengantarkan kita ke tujuan yang hendak kita capai. Hanya saja tidak mudah menjaga atensi agar tetap fokus, tidak mudah bisa terus berkonsetrasi pada satu hal. Terlebih dalam kondisi dunia yang penuh distraksi seperti saat ini. Memang di lingkungan kita saat ini tersedia berbagai macam hiburan yang kelihatannya lebih menyenangkan untuk dikerjakan. Namun, menurut CM ditraksi utama itu ada dalam benak kita. 

Benak manusia secara kodrat selalu dipenuhi berbagai hal berganti-gantian. Dalam hitungan detik berbagai macam pikiran bisa hadir tanpa bisa kita duga dan atur. Selagi duduk termenung misalnya, bisa saja muncul kenangan masa lalu, omongan orang, niat buruk, makanan kesukaan, lagu dst. Memang begitulah cara kerja pikiran. 

Kita bisa saja berniat mengerjakan sesuatu, lalu ketika mengerjakannya sangat baik jika atensi kita terus berada di situ. Namun, ada kalanya juga pikiran kita beralih ke hal yang lain. Ini kondisi yang normal. tidak perlu dikutuki apalagi menyalahkan diri sendiri dan menganggap rendah diri sendiri. Memang begitulah kodrat benak kita. Jadi diterima saja kehadiran pikiran yang bermacam-macam itu. 

Nah, yang perlu diarahkan adalah agar kita tidak terbawa larut pada distraksi pikiran tersebut. Diterima saja lalu disadari kehadirannya selanjutnya kerahkan lagi atensi pada tugas yang sedang digarap. Latihan meditasi nafas dimana kita selama lima menit berdiam diri dengan posisi meditasi fokus mengamati keluar masuk nafas, jika ada distraksi maka ajak lagi atensi memperhatikan keluar masuk nafas, bisa membantu kita semakin lihai menyadari hadirnya distraksi pikiran. Semakin cepat disadari maka semakin cepat kita bisa kembali fokus pada garapan kita. 

Ketika berlatih, entah itu latihan meditasi nafas maupun latihan fokus ketika mengerjakan tugas tertentu, ramahlah pada diri sendiri. Jika kita masih terdistraksi, dengan lembut ajaklah benak untuk fokus lagi. Ingat, seperti kata CM, bukan kita yang mengatur hadirnya berbagai hal di dalam benak. Jadi tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Sikap ramah terhadap diri sendiri sangat penting agar latihan fokus ini bisa berhasil.

Narasi materi pelatihan Habit of Attention oleh Ellen Kristi Hari-3. 

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Akademis ala Charlotte Mason